Namanya Mei Ling biasa dipanggil Ling, dia adalah seorang gadis cantik yang baik dan menjadi idola di sekolahnya, karena selain pintar dan cantik dia juga baik hati dan tidak sombong.
Kecantikannya tentu saja menarik banyak minat dan perhatian para teman prianya , namun sampai saat ini mai masih belum mau memikirkan soal pacar , setiap ditanya tentang hal tersebut , Ling hanya tersenyum manis dan berkata , "ah..belum ada yg cocok..lagian belum kepikiran..tar aja deh ya.....".
Dari sekian banyak pria yg mendekati Ling , tentu saja tidak hanya pria baik baik , seorang siswa yg terbilang bengal bernama Ahauw , terus terusan mengejarnya.
Lingi pun pada awalnya menolak pernyataan cinta Ahauw secara halus, namun ternyata Ahauw bukan orang yang mudah ditolak, ribuan kali ditolak, ribuan kali pula ia masih mencoba mendekati Ling. tentu saja mai lama lama kesal juga, dan mulai ketus pada Ahauw.
"Lingi....please...aku serius....aku benar benar sayang sama kamu...." kata Ahauw suatu hari. Ling hanya terdiam , dia sudah kehabisan kata kata dan kesabaran menghadapi lelaki satu ini.
"Ling...ayo dong...gimana......?"
"gini ya Ahauw......berapa kali dibilangin kamu kok ga ngerti juga sih.....??!!!....aku itu belum mau pacaran dulu....aku belum mau mikirin soal cowok...jadi berapa ratus kali pun kamu memohon ke aku.....percuma.....sorry deehh!!!! " jawab mai dengan tidak sabar.
"Ling...but..i love you.........i do anything for you girl..."
Ling hanya menggeleng - geleng kepala melihat sikap Ahauw yang keras hati, ia tak menjawab dan langsung meninggalkan Ahauw begitu saja, Ling berpikir jika ia cuek mungkin Ahauw akan menyerah juga. Dugaan Ling salah, bukannya mundur , Ahauw malah mengejarnya dan menghadang jalannya.
"Ahauw....apa apaan sih!!!.....aku bilang enggak..ya enggak....!!!!" Ling marah.
"ok..ok.....aku negerti.....aku ngerti.......aku cuma minta satu hal dari kamu..please.....abis gitu...aku ga akan ganggu kamu lagi...." kata Ahauw dengan nada memelas. Ling terdiam dan memandangi Ahauw, lama ia berpikir sampai akhirnya berkata,
"baik....apa mau kamu...abis gitu leave me alone...!!!!!!"
Ahauw tersenyum dan berkata, " terima kasih...terima kasih......"
"udah cepetan..jangan basa basi deh.........!!!"
"gini.......aku tadi sebeneranya udah nyiapin hadiah...surprise buat kamu....soalnya tadinya aku pikir kamu mau terima aku.....jadi ...ya....aku pikir ....aku mau kamu tetep terima hadiah itu...please....."
"klo aku terima hadiah kamu.......kamu ga akan ganggu aku lagi kan......?"
"ya...ya...pasti....pasti......." kato mengangguk cepat.
"ok....mana hadiahnya......?"
"emmm..ga aku bawa.......soalnya repot klo aku bawa bawa......"
"gimana sih.......emang kamu mau kasih apaan?" kata Ling merasa dipermainkan
"ehmmm..bukan gitu.....maksud aku....tolong nanti ambil sendiri hadiahnya sepulang sekolah di ruang kesehatan....aku simpan disana...."
"kenapa ga sekarang......" tanya Ling sedikit curiga.
"ya...soalnya aku malu klo ada orang yg liat......please....take that gift....abis itu.....you can forget me girl...."
Ling menarik nafas panjang , " baik....aku ambil sepulang sekolah....sekarang awas...aku mau ke kelas......"
Ahauw memberi jalan pada Ling dan kemudian tersenyum , bukan tersenyum lega, tetapi tersenyum licik dan penuh kemenangan.......sayang....Ling tak melihatnya.
Sepulang sekolah , Ling bergegas menuju ruang kesehatan yang terletak di belakang, terlihat cukup sepi ..karena memang jarang sekali ada siswa yang sengaja datang kesana jika tak sakit ,apalagi pada jam jam pulang seperti ini.
menepis segala perasaan yang tidak enak yang sedari tadi ia rasakan , Ling membuka pintu ruangan yang tak terkunci, namun ia tak melihat siapa - siapa.
"halo...Ahauw......cepetan dong...aku mau pulang nih....." seru Ling namun tak ada jawaban. sekilas ia melihat seseorang terbaring seperti tertidur di ranjang, spertinya Ahauw. Ling mendekati sosok tersebut dan memang benar ternyata Ahauw.
"hei...hei...bangun......malahan tidur sih....mana hadiahnya...aku mau pulang nih......" Ling berusaha membangunkan Ahauw.
Mata Ahauw terbuka , memandangi wajah cantik Ling dan tersenyum jahat. dan secepat kilat pula ia menarik tangan Ling hingga terjatuh ke tempat tidur,lalu ia tindih tubuh gadis itu agar tak bisa bergerak.
"Ahauw!!!..apa - apaan nih...lepasin...atau aku teriak.....!!!!!" kata Ling panik
"ha..ha...ha....teriak sesukamu manis........ga akan ada yg tahu....ga akan ada yg dengar........" jawab Ahauw sambil menciumi leher Ling.
"Ahauw......!!!!please.....jangan......sadar.....A hauw....please........."
"hahaha.........gadis sombong.....kamu akan rasakan akibatnya menolak Ahauw........ga ada yg bisa dan boleh menolak yg namanya Ahauw........."
belum sempat Ling bicara tiba - tiba dua orang lain masuk ke dalam, membuat jantung Ling berdegub kencang......
"wahhh...ini dia si bidadari sombong...hahahaha.." kata si botak
"kakak......sebaiknya kakak saja yg beri dia pelajaran......." kata Ahauw hormat pada si botak.
Ahauw beringsut turun sambil memegangi tangan Ling keatas kepala , dan temannya yang lain membantunya.
"tidak!!!..jangan..saya mohon ...jangan.............jangan......." Ling tetap berusaha memberontak.
pemebrontakan Ling sia - sia saja saat kedua tangannya dipegangi , dan tubuhnya ditindih oleh si botak. Si botak dengan penuh nafsu meraba raba seluruh tubuh Ling yang masih terbungkus seragam , terutama di buah dadanya.Ling hanya menjerit jerit histeris, dan di saat bersamaan , tenaga di tubuhnya semakin melemah.
namun tak ayal , Ling semakin histeris saat si botak menyingkap pakaian atasnya sekaligus branya.
"hahahaha... bukit yang indah........hahahahaha...pantesan kamu begitu ngotot Ahauw......." kata si botak sambil kemudian menjilati puting susu Ling.
Si botak bergantian meremas dan menjilati buah dada gadis cantik itu ,kiri dan kanan.
"ampuun..tolong ,..jangan perkosa saya...jangan....." Ling memelas dan memohon saat melihat si botak mulai membukai pakaiannya sendiri , apalagi gadis itu ngeri melihat penis si botak yang besar menggantung, ia bergidik membayangkan rasa sakit yang akan dideritanya saat penis itu menembusnya.
"hahahaha....kenapa manis......jangan takut.......tar juga enak kok......" kata si botak.
"tidak...jangan........ga mau........tolong...jangan......" ketakutan semakin mendera Ling saat tubuh telanjang si botak mendekatinya.
"ok...fine.........klo kamu ga mau...kamu harus pake mulut kamu.......gimana.....?" tanya si botak
"baik..baik...apapun..asal jangan perkosa saya......." jawab Ling cepat.
"bagus..ayo ....cepat........." bentak si botak.
Ahauw dan kawannya yang lain melepas tangan Ling , agar leluasa. Sementara Ling dengan menahan perasaan jijik dan terhina, ia mendekati si botak yg mengangkang dihadapannya, lalu memasukan penis besar itu ke dalam mulutnya.
"aaahhhhhhhh........" si botak memejamkan mata menikmati hangatnya bibir indah Ling yang melingkupi penisnya, ia lalu mendorong kepala Ling hingga penis itu terbenam lebih dalam ke dalam mulutnya membuat Ling tersedak dan sulit bernafas , namun ia tak bisa bergerak karena si botak menahan kepalanya untuk beberapa saat.
dengan tak sabar si botak memaju mundurkan kepala Ling untuk seaat dan kemudian membiarkan gadis itu bergerak sendiri.
"ayo..sedot......sedot.....hahahaha......." perintah si botak yg diikuti patuh oleh Ling.
saat Ling harus mengulum penis si botak yang besar dan bau , buah dadanya yg terbuka dipermainkan oleh dua orang lainnya, diremas - remas bahkan terkadang dijilati dan digigiti.
"Ayo jilatnya yg semangat......" kata si botak. Ling dengan terpaksa menyingkirkan perasaan jijiknya , ia kulum dan jilati penis itu sampai ke bawah lalu ke atas menuju helmnya , ia berharap si botak cepat mencapai klimaks dan semua ini segera berakhir.
Namun harapan Ling hancur berantakan saat tiba - tiba si botak mendorongnya kembali terbaring di ranjang.
"pegangi dia...!!!!!" perintah si botak dan dengan segera Ahauw dan kawannya memegangi tangan Ling yang mulai kembali histeris.
"jangan...!!!!kalian janji....jangan.........pembohong kalian........!!!!!!!!" Ling meronta - ronta saat si botak mencoba membuka celana dalamnya.
"yahh...gimana ya........kita emang pembohong kok...." jawab si botak enteng disambut derai tawa kawannya.
"*******!!!!..brengsek kalian...!!!!...brengsek!!!.........bang..aaaaaaaa aaaaaakkhhhhhh!!!!!!!"
caci maki Ling terhenti seketika saat penis si botak benar benar menembus vaginanya.
"aaakhhh........aaaaahh.............aaaaa..... .... .......ww!!!!!!!!"
Ling hanya bisa menjerit - jerit saat si botak memacu tubuhnya dengan brutal.
"aaawww...jang..annnn...ampuuuuuuuunnnn....... ..am mmmmpnnnmmpphhh........."
jeritan demi jeritan keluar dari mulut Ling , membuat si botak makin semangat menggenjot tubuhnya maju mundur di tubuh gadis cantik ini.
"ooohh.....shiitt.......memang...uuhhhggg...ni kmaa aatt...."
jeritan Ling lama kelamaan berubah menjadi rintihan karena tenaganya sudah benar benar habis , Ahauw dan kawannya pun sudah tidak memeganginya lagi, gadis itu kini terlihat lebih pasrah menerima nasib.
setelah beberapa lama si botak akhirnya mencapai klimaks dan menyemburkan cairannya ke rahim Ling, gadis itu pun kelihatan terdiam kepayahan. Ling sesaat merasa lega saat penis si botak di cabut , namun mimpi buruknya belum berakhir, karena Ahauw telah menariknya ke matras yang tergelar di lantai dan berganti memperkosanya.
"cuukuuup.....jangaaannn lagi........." rintih Ling pelan. "diam kamu...!!!!!!" bentak Ahauw.
Tanpa memperdulikan rintihan dan tangisan Ling , Ahauw dengan ganas memacu penisnya di vagina Ling , gadis ini jelas merasa sangat menderita karena rasa sakit sebelumnya akibat penis besar si botak belum juga hilang , kini telah diterobos lagi oleh penis lain. Tak ada yang bisa dilakukan selain menangis dan merintih kesakitan.
Entah berapa jam siksaan yang harus dialami oleh Ling hari itu , yang jelas ketiga temannya itu bergantian memperkosanya nyaris tanpa jeda. Hari hampir gelap dan tubuh Ling terasa sakit diseluruh bagiannya saat akhirnya Ahauw dan kawan - kawan terpuaskan. Sebelum pergi si botak berkata pada Ling :
"ingat...jangan coba coba beritahu siapapun tentang kejadian ini...atau......gambar kamu akan tersebar di internet "
Setelah itu merekapun meninggalkan Ling begitu saja tergeletak tak berdaya, Ling sendiri tak bisa berbuat apa - apa lagi , ia merasa seluruh hidupnya telah hancur , apalagi dengan gambarnya yang dipegang oleh si botak , ia khawatir akan digunakan untuk memerasnya , untuk melayani nafsu binatang mereka di lain waktu.
tak ada yang bisa dilakukannya........tak ada....selain menangis.
ADS HERE !!!